Puncak Bukan Segalanya! Berbijaklah :)

Hell- O September!

Howdy Jogja!

AS usual so many September Wish for this month.. yang jelas pasti berharap lebih baik semuanya. Pasti banyak banget nih yang nyanyi atau posting “september ceria” atau “wake me up when september ends” ah soooo mainstream.. :p gue sih lebih milih September nya Earth Wind And Fire, atau September nya Daughtry yang super mellow :D

Puncak Garuda - Mt. Merapi 2.914 mdpl
Puncak Garuda – Mt. Merapi 2.914 mdpl

Tapi saat ini gue bukan mau bahas soal September, tapi gue mau bahas soal yang terjadi di September tahun lalu. Well, setahun yang lalu gue naik gunung Merapi. Siapa yang gak kenal gunung yang paling sering meletus dan erupsi, gunung cantik yang merupakan bagian dari Taman Nasional di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Gunung dengan tinggi 2.914mdpl merupakan gunung berapi yang paling aktif di Indonesia, jelas ajah lo sering liat dong berita tentang Merapi yang bergejolak, yah setahun pasti ada beberapa kali.

Tengah malam tepat pukul 1.30 pagi, gue sudah bersiap untuk berangkat ke pintu masuk gunung Merapi via Selo, malam itu gue menginap di Selo Pass Hotel. Hotel yang nyaman dan dengan pemandangan cantik dikawasan Selo harganya dimulai dari 250ribuan. Setelah registrasi dan melakukan pengecekan ulang, guide yang berasal dari salah satu kampus di Jogja membawa gue mendaki Gunung Merapi.

Gue memakai jasa trip organizer dari Jogja, dan ternyata sebelum berangkat gue ditegur oleh guide/porter local. Mereka bilang ke guide gue “gak boleh naik kalau pakai guide dari luar harus pakai guide local” sampai 1 jam mereka bernegosiasi akhirnya jam 2.30pagi rombongan gue baru bisa start trekking. Duh.. ini baru mau mendaki tapi sudah gak nyaman..

 Dan eng ing eng…  baru mulai trekking, perut gue mules dong bahkan gue sampai keringet dingin. Saking gak tahan, yah dengan malu hati gue bilang sama guidenya yang masih anak kuliahan itu “mas, gue mau poop nih, gak tahan.. lu jagain gue yah disitu, gue naik bentar” –  dia manggut tanda setuju. Mulai menggali dan ah bagian ini tidak perlu dijelaskan, yang jelas ini bagian dari perjalanan mendaki gunung di Indonesia, yah suka gak suka saat perut lo mules mau poop, lo harus ahli menggali lobang untuk buang air besar karena inget, di gunung gak ada kamar mandi apalagi WC umum, kecuali kaya di Kinabalu atau di Himalaya disana masih ada WC :D

Gak perlu gue jelaskan gimana nikmatnya setelah poop, karena gue baru bisa ngegas ces pleng mulain mendaki setelah perut kosong dan gak mules lagi. Oiyah inget loh, kalo buang air jangan di jalur woooyyy!! Jangan nebar ranjau dijalur pendakian. Cari tempat yang tersembunyi dan jarang dilalui trus gali lobang, kalau gak mau gali lobang yah lo bawa kembali deh hasil poop lo :D

The Light is coming
The Light is coming

Jalur Merapi via Selo ini lumayan nanjak, di sepanjang jalan gue ketemu alay – alay yang baru naik gunung pake celana pendek tengah malam, pake sendal jepit, bawa – bawa radio, terus cewe – cewenya jalan sambil ngoceh bahkan sambil teriak – teriak. Mereka mendaki sekampung booookkkk, berisik banget… pelan sambil lewat gue nyinyir “hoy, ini bukan emol, bukan rumah lu, berisik jangan teriak – teriak!” mereka diam dan I bet.. mereka di belakang ngedumel ngomongin gue.. – like I care? :D

Sebelum memasuki Pasar Bubrah gue sempet dibawa nyasar sama guide gue, duh.. guide macam apah ini… udah cape dan kesasar lagi.. tapi gue gak boleh emosi, walaupun kesel at least I should do something.. stay calm and find the solution. Akhirnya kita balik ke jalan awal dan thanks God, ketemu jalur utama lagi dan gue bisa ngelanjutin pendakian gue.

Jalur Pendakian Merapi
Jalur Pendakian Merapi

Angin di Merapi mulai tidak bersahabat, saat itu gue tiba di Pasar Bubrah sekitar jam 4.30 pagi dingin bangetttt.. fleece dan windbreaker gue masih tembus kena angin. Tapi perjalanan gue belum selesai, gue ditemani 1 guide mulai summit attack. Jalur pasir dengan batu kecil benar – benar membuat perjalanan gue semakin berat. Satu langkah naik, dua langkah turun.. begitu terus….

Semakin berat dan semakin mengeluh akan semakin berat, itulah kunci mendaki gunung. Makanya cobalah untuk menikmati setiap perjalanannya. Gue berhenti sejenak karena kepala gue mulai sakit, gue pikir dengan minum minuman hangat dan makan roti bisa membuat sakit kepala gue hilang, tapi ternyata gak :( sambil nikmatin sunrise pagi itu, gue melihat puncak sekitar 50 meter lagi, namun gue memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan gue karena sakit kepala yang begitu hebat.

Sunrise From Mt. Merapi
Sunrise From Mt. Merapi

Gue duduk diam sambil menikmati sunrise, ngelamun sendirian diterpa angin yang kencang dan kemudian berpikir “gue harus ngalahin ego gue untuk gak muncak” gue harus turun karena kondisi kesehatan gue gak memungkinkan.. dan gue harus berbijak mengambil keputusan.. itulah mendaki gunung, yang ditaklukan bukan puncak tapi ego diri sendiri :)

I Love Indonesia - Mt. Merapi
I Love Indonesia – Mt. Merapi

Well, puncak bukan segalanya, karena kesehatan jauh lebih penting. Hati yang kesal disepanjang jalan selama pendakian, juga bisa bikin mental down. Sakit kepala yang tidak bersahabat membuat gue memutuskan untuk berhenti mendaki padahal puncak hanya tinggal 50 meter lagi.  Kenapa? Karena gue merasa harus berbijak dengan tubuh gue, puncak gak akan lari kemana – mana tapi kesehatan itu yang paling utama.

Pasar Setan - Pasar Bubrah Mt. Merapi
Pasar Setan – Pasar Bubrah Mt. Merapi
Action! Pasar Bubrah
Action! Pasar Bubrah

Gue turun ke Pasar Bubrah dengan hati senang walaupun kepala masih sakit. Kenapa senang? Karena gue berhasil mengalahkan “EGO” gue untuk tidak muncak dan lebih mementikan kesehatan gue.. satu pilihan yang bijak namun banyak orang tidak mau melakukannya. Karena untuk sebagian orang, “puncak adalah segalanya” mereka berpikir bahwa kalau gak sampai puncak berarti gagal, dan belum tentu bisa balik lagi ke gunung itu..

Tapi buat gue berbeda.. kegagalan utama dalam naik gunung adalah “bukan ketika tidak sampai puncak, melainkan ketika tidak bisa sampai dirumah dengan selamat” – “puncak hanyalah sebuah bonus, puncak adalah sebuah penghargaan atas semua kerja keras dalam pendakian, namun kembali ke rumah dengan selamat adalah keharusan” :)

Ecciiiyyeeehh tiba – tiba gue jadi bijak begini, tapi itulah buat gue lebih penting mengalahkan Ego diri sendiri dan kembali pulang dengan selamat.

Masih di Pasar Bubrah walaupun sakit kepala, di foto harus tetep senyum :D
Masih di Pasar Bubrah walaupun sakit kepala, di foto harus tetep senyum :D

Istirahat di Pasar Bubrah, sakit kepala gue mulai hilang dan gue bisa turun ke Selo dengan dapetin beberapa foto – foto keceh.. well at least gue masih bisa pulang bawa cerita baru dan bawa foto baru dong :D

Mt. Merbabu View from Merapi
Mt. Merbabu View from Merapi
Pemandandang di Merapi Keren!! depannya ada Gunung Merbabu yang gak kalah kerennya! :D
Pemandandang di Merapi Keren!! depannya ada Gunung Merbabu yang gak kalah kerennya! :D

IMG_2753

Dear Merapi… I promise, I will be back soon… karena pemandangan di Merapi indah banget!! Gue masih mau explore lebih soal merapi, tanpa ada masalah guide, tanpa perut mules, tanpa guide yang bawa gue nyasar, tanpa sakit kepala, tanpa hati yang kesal/dongkol.. :D

Si kembar Sindoro - Sumbing di Belakang :D
Si kembar Sindoro – Sumbing di Belakang :D

IMG_2782

Disini gue belajar, hati yang tenang dan damai akan membuat perjalanan pendakian nyaman.. :)

~abex~